Sesuai dengan komitmen Pusat Penelitian Gender, Anak dan Pelayanan Masyarakat (PPGAPM) untuk mendorong tercapainya kesetaraan gender di lingkungan perguruan tinggi, maka melalui Unit Layanan dan Pengaduan Kekerasan (ULPK) PPGAPM telah dilaksanakan survei mengenai “Pencegahan dan Penghapusan Kekerasan Berbasis Gender di Universitas”. Survei tersebut merupakan rangkaian dari pengumpulan data penelitian yang sedang dilakukan oleh ULPK PPGAPM.

Survei bertujuan untuk mengungkap gejala terjadinya kekerasan gender di Unsoed dan pendapat civitas akademika menyikapi hal tersebut. Survei dilakukan secara online melalui google form dan menyasar ke dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan, mulai pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus Tahun 2021. Jumlah responden yang mengisi form survei sebanyak 204 responden.

Selanjutnya pada hari Sabtu 4 September 2021 dilaksanakan rilis hasil survei secara daring. Kegiatan diketuai oleh Diyah Woro Dwi Lestari, MA sebagai ketua peneliti. Dalam paparan hasil survei yang dilakukan oleh Dr. Sofa Marwah, M.Si terungkap bahwa di kampus kita sudah menunjukkan gejala terjadinya kekerasan berbasis gender. Hal demikian diungkapkan oleh 41 responden (20%) yang mengetahui hal tersebut. Adapun kekerasan gender yang paling banyak terjadi adalah kekerasan seksual (58,5%) disusul kekerasan psikis (56,1%). Ada banyak harapan dari responden civitas akademika yang menginginkan mekanisme yang jelas untuk mencegah dan menghapus terjadinya kekerasan berbasis gender di kampus tercinta ini.

Hasil Rilis Download disini : https://drive.google.com/file/d/1vxtT9zZN6ln7KgfwnIkEp1hr1XjB3y0x/view?usp=sharing
- Log in to post comments