Pada tanggal 15 April 2019, Pusat Penelitian Gender, Anak dan Pengabdian Masyarakat (PPGA-PM), LPPM UNSOED menyelenggarakan Workshop berjudul “Mencegah Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi melalui Integrasi Materi Kesetaraan Gender dalam Kurikulum” yang diikuti 50 Dosen dari berbagai Fakultas di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Sebelumnya, pada 22 Desember 2018, PPGA-PM telah mengadakan Workshop serupa yang diikuti oleh mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa di berbagai Fakultas serta BEM Fakultas dan Universitas. Kedua Workshop ini merupakan satu rangkaian kegiatan upaya pencegahan Kekerasan Seksual oleh PPGA-PM melalui jalur edukasi. Hasil dari Workshop ini lebih dari meningkatnya pengetahuan peserta, karena peran aktif peserta telah menghasilkan rencana tindak lanjut beserta rekomendasi untuk ditindaklanjuti di tingkat Universitas.
Dalam Workshop dalam bulan Desember lalu, Hariyadi, Ph.D memantik Diskusi mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual dan penyebabnya. Diskusi dilanjutkan oleh Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si (Sosiologi Unsoed) yang membahas aturan UNSOED yang mengatur tentang sanksi terhadap kekerasan seksual. Peserta mahasiswa dalam Workshop pertama telah mengajukan beberapa rekomendasi bagi Universitas, sebagai berikut. Pertama, jalur Edukasi yakni dengan mengintegrasikan materi kesetaraan gender ke dalam kurikulum, khususnya MK Universitas dan melakukan sosialisasi mengenai kekerasan seksual dan pendidikan seks kepada Dosen dan mahasiswa. Kedua, dengan Fasilitasi. Disini mahasiswa mengajukan sejumlah rekomendasi termasuk membuat lembaga advokasi dan penanganan pelecehan seksual (termasuk untuk melindungi korban/advokasi korban oleh mahasiswa dan dosen) dan rehabilitasi korban, membuat dan menegakkan aturan-aturan yang mengikat, jelas dan sistematis, membuat call center (layanan aduan dan informasi) dan membuat kontrak pembelajaran yang mengakomodasi poin mengenai kekerasan seksual. Rekomendasi dari mahasiswa ini kemudian disampaikan kepada Dosen yang mengikuti Workshop tahap kedua.
Workshop tahap kedua yang diikuti dosen dibuka oleh Rektor UNSOED yang menegaskan urgensi kegiatan ini dan upaya pencegahan kekerasan seksual pada umumnya. Materi disampaikan oleh narasumber dari Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan Dr. Budi Wahyuni, MA yang membahas tipe-tipe kekerasan seksual dan penyebab serta kesulitan penanganannya di Perguruan Tinggi. Budi Wahyuni menekankan pula urgensi Rancangan Undang-Undang Perlindungan Korban Kekerasan Seksual (RUU-PKS). Menurutnya pula, perihal kekerasan seksual perlu dimasukkan ke dalam instrumen pengukuran akreditasi. Koordinator PPGA-PM Dr. Sofa Marwah, M.Si membahas mengenai aturan-aturan yang sudah ada mengatur perilaku tenaga pendidik. Di antaranya adalah UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005, Standar Mutu Akademik SK Rektor No. 3421 tahun 2017, PP No. 37 th 2009 tentang Dosen, Statuta Unsoed No. 28 tahun 2017, dan Peraturan Rektor No. 9 tahun 2013 mengenai Kode Etik Dosen serta Peraturan Rektor No. 11 tahun 2018 tentang Etika Akademik Civitas Akademika. Narasumber terakhir Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si mendiskusikan bagaiaman Dosen sebagai civitas akademika dapat mendukung pencegahan kekerasan seksual melalui perkuliahan, yakni dengan menyisipkan materi Gender dalam mata kuliah yang diajar. Tujuannya adalah memotivasi pengembangan prilaku androgini mengembangkan sikap maskulin dan feminim sehingga mampu mengambil keputusan untuk dirinya secara sadar
Peserta kemudian merancang rencana integrasi materi Kesetaraan Gender pada Mata Kuliah yang diajarkan di Fakultasnya masing-masing. Contohnya disajikan di dalam tabel di bawah ini. Di samping itu, para peserta juga bersepakat dengan beberapa poin mahasiswa bahwa peran aktif Universitas tidak terbatas pada pengajaran. Menurut Eko Kurniawan dari Fakultas Ilmu Budaya, seharusnya Universitas tidak hanya menunggu aduan karena terkadang mahasiswa banyak diam. Slamet Santoso dari Fakultas Pertanian merasa bahwa tugas mendidik terlalu dibebankan ke pengajar rumpun pengembangan kepribadian seperti Pancasila, Jati Diri Unsoed dan Kewarganegaraan. Seharusnya semua pengajar secara aktif turut melakukan pendidikan ini. Beberapa rekomendasi dibuat termasuk memaksimalkan memaksimalkan Layanan Konseling Fakultas atau lebih baik lagi pembentukan Woman Crisis Center sebagai pusat pengaduan, perlindungan dan rehabilitasi korban dan saksi. Di samping itu, dari pertanyaan mengenai Dewan Etik, disimpulkan bahwa dibutuhkan Dewan Etik yang bersifat permanen dan tidak ad hoc seperti saat ini, bisa di tingkat Universitas dan atau Fakultas. Terakhir, rekomendasi menarik diberikan dimana pendidikan pencegahan kekerasan seksual diberikan kepada mahasiswa baru agar mereka memahami hak-hak mahasiswa dan komitmen Universitas untuk memberikan perlindungan.
Fakultas
Mata Kuliah
Fakultas Pertanian
Pemberdayaan masyarakat; Gender; Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian; Sosiologi Pertanian; Penyuluhan; Manajemen Ternak dan Unggas; Manajemen Ternak Potong; Manajemen Ternak Perah
Fakultas Kedokteran
Humanity in Destintry; Personality Development;
Kesetaraan Gender; Simpati, empati dan humanity in dentistry; Etika penelitian terhadap hewan coba dan masyarakat
Fakultas Hukum
Viktimologi; Hukum dan HAM; Ketenagakerjaan; Pra-peradilan dan bantuan hukum; Sosiologi hukum; Hukum dan kajian wanita; Ks pidana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Etika Administrasi Negara; Formulasi Kebijakan Publik; MSDM; Teori Pembangunan; Kebijakan dan Politik Anggaran; Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan; Analisis Kebijakan Publik; Hubungan Manusian Dalam Organisasi; Governansi Digital; Metode Penelitian; Manajemen Pelayanan Publik; Gender dan Politik; Politik Lingkungan; Gender dalam HI; Pengantar Ilmu Hubungan Internasional; Teori Hubungan Internasional; Studi Keamanan, Studi Pembangunan; Media dan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Keperawatan Dasar: Konsep Kesetaraan Gender; Kesehatan Perempuan; Keperawatan Anak; Keperawatan Jiwa; Dasar Kesehatan Reproduksi; Analisis Gender dan PPA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perilaku Organisasi; Etika Bisnis; Akuntansi Keprilakuan; Pengantar Bisnis; Pengantar Manajemen; Manajemen Perkantoran (SET); Komunikasi Bisnis; Kewirausahaan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar; Etika Perikanan; Pemberdayaan Masyarakat; Kewirausahaan